Berita Ambon – Lonjakan jumlah pasien positif corona membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku harus menambah satu rumah sakit lapangan.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ambon Joy Adriaansz mengatakan,”Kita saat ini menambah satu rumah sakit lapangan yakni di LPMP, diharapkan segera dimanfaatkan untuk menampung pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.” Rumah sakit lapangan di LPMP ini dapat menampung hingga 96 pasien baru.

Per 6 Juli 2021, tercatat 1752 pasien corona aktif yang menjalani perawatan di rumah sakit Maluku. Dari total keseluruhan jumlah kasus ini, tercatat 1082 pasien berada di kota Ambon dan 483 pasien berada di kepulauan Aru. Dr. Adonia Rerung mengatakan bahwa lonjakan kasus baru covid-19 dalam dua minggu terakhir ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit, utamanya yang berada di kota Ambon sudah tidak dapat lagi menerima pasien baru. Lebih lanjut Adonia mengatakan,”Karena jumlah pasien baru terus bertambah dan sangat banyak sekali, sehingga kapasitas rumah sakit tak bisa lagi menampung, termasuk di RS Siloam juga semua penuh.”

Sekretaris kota Ambon, A. G. Latuheru mengharapkan agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga kota Ambon dengan mematuhi protokol kesehatan. Lebih lengkap Latuheru mengatakan,“Kita jaga kota secara bersama-sama, cara menjaga kota dengan kondisi pandemic dengan siap protocol kesehata. Pakai masker adalah hal yang paling penting dan yang paling utama, jangan buka masker, pakai yang benar, tutup mulut, hidung sampai ke dagu. Cuci tangan dan juga jaga rak, dan yang paling penting menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Kalau itu semua bisa kita lakukan, kita percaya kita bukan orang-orang yang terkonfirmasi covid-19.”

Rumah sakit lapangan ini dijaga oleh tenaga kesehatan yang berasal dari pemerintah kota Ambon. Tentu saja membuka rumah sakit lapangan baru bukanlah hal yang mudah. Menemukan tenaga kesehatan yang dapat melayani di rumah sakit tersebut dapat menjadi kendala tersendiri. Joy Adriaansz mengatakan bahwa membuka rumah sakit lapangan baru tentu harus disesuaikan dengan jumlah nakes, karena kita harus memperhatikan pelayanan kepada masyarakat di Puskesmas yang menjadi prioritas. Joy juga mengakui bahwa salah satu kendala lainnya yang dihadapi saat ini adalah penumpukan sampel PCR yang harus diperiksa di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Ambon. Karena jumlahnya yang cukup banyak setiap harinya, maka durasi pemeriksaan dan pengolahan hasilnya memakan waktu yang lebih lama lagi.

Selain di LPMP. Asrama haji juga digunakan sebagai tempat penanganan kasus covid-19. Dihubungi secara terpisah, Djamaludin Bugis selaku Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Maluku membenarkan bahwa Asrama Haji Ambon telah digunakan untuk menampung pasien Covid-19. Selain di kedua tempat tersebut, Hotel Wijaya dan Everbright juga menjadi rumah sakit lapangan untuk merawat penderita virus covid-19. Selain 4 rumah sakit lapangan, Ambon juga memiliki enam rumah sakit rujukan covid-19.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *