Manusia sudah tertarik dengan mimpi sejak lama dan dengan mencari tahu apa arti dari mimpi-mimpi ini mereka yakin bisa mendapatkan makna yang tersembunyi. Tabib Yunani Hippocrates, yang dielu-elukan sebagai bapak pengobatan modern, percaya bahwa mimpi adalah indikator penyakit yang mengintai di dalam tubuh.

Penguasa kuno dan pemikir militer, termasuk Alexander Agung, Hannibal, dan Genghis Khan, membuat keputusan strategis berdasarkan tafsir mimpi mereka. Psikoanalis Sigmund Freud terkenal menulis sebuah buku berjudul The Interpretation of Dreams di mana dia mengemukakan bahwa mimpi adalah refleksi dari pikiran dan perasaan yang biasanya ditekan oleh ego.

Saat ini, kepercayaan tentang makna mimpi sama beragamnya seperti sebelumnya: teori terkemuka mencakup bahwa mimpi adalah komunikasi dari otak, suatu bentuk data fungsional, dan ingatan sadar atau bawah sadar dalam tindakan.

Apa Yang Terjadi Selama Mimpi?

Para ilmuwan telah mempelajari aktivitas otak secara intensif selama tidur untuk memahami lebih lanjut tentang mekanisme di balik mimpi. Sementara beberapa fungsi dan proses masih belum diketahui, para peneliti telah mampu mengumpulkan banyak informasi berdasarkan bagian otak yang “menyala” saat subjek sedang bermimpi.

Pusat limbik, bagian otak Anda yang terutama bertanggung jawab untuk mengendalikan emosi, adalah bagian otak yang paling aktif selama mimpi. Bersamaan dengan itu, bagian otak yang mengontrol logika dan nalar, korteks prefrontal dorsolateral, ditekan, itulah sebabnya mengapa mimpi yang tampak sangat logis saat kita bermimpi terdengar tidak masuk akal ketika kita mencoba menghitungnya nanti.

Apakah Tafsir Mimpi Itu Benar Adanya?

Berkat internet, mencari tahu apa arti mimpi terbaru Anda mungkin hanya dengan pencarian Google – atau tidak. Banyak buku dan situs web yang didedikasikan untuk tafsir mimpi atau analisis mimpi didasarkan pada keyakinan tentang simbol dan motif yang sebagian besar dikaitkan dengan karya kontemporer Freud dan psikoanalis Carl Jung.

Karya Jung dibangun di atas teori tentang arketipe dan ketidaksadaran kolektif, suatu bentuk “ingatan leluhur” yang mencerminkan pengalaman sepanjang evolusi manusia. Sebagian besar karya Jung masih dihormati hingga saat ini, tetapi masalah dengan menggunakan teorinya sebagai dasar untuk tafsir mimpi universal adalah bahwa simbologi sangat bergantung pada budaya tertentu.

Misalnya, bermimpi tentang binatang seperti ular atau burung hantu dapat diartikan sebagai hal yang sangat berbeda berdasarkan latar belakang budaya si pemimpi. Ular dan ular dapat mewakili apa saja mulai dari kelahiran kembali hingga balas dendam. Pada akhirnya, tidak ada “sistem” yang diterima secara ilmiah untuk tafsir mimpi yang akurat.

Menyimpan Catatan Mimpi

Mimpi sangat subjektif. Jika Anda khawatir tentang mimpi Anda atau tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa artinya, cobalah membuat buku harian mimpi. Tuliskan hal-hal penting dari mimpi Anda segera setelah Anda bangun, dan Anda mungkin akan menemukan bahwa ingatan mimpi Anda meningkat dengan latihan.

Memperhatikan pola berulang atau tema menyeluruh dalam mimpi Anda selama periode waktu tertentu, dan memeriksa ketakutan, pemicu stres, dan masalah lain yang bertepatan dengan periode waktu tersebut mungkin merupakan alat yang lebih berguna daripada mencoba “menafsirkan” mimpi individu.

Terlepas dari kemajuan kita dalam pemahaman ilmiah, otak tetap menjadi perbatasan yang tidak bisa kita kenali sepenuhnya. Mekanisme dan fungsi mimpi sebagian besar masih menjadi misteri. Apa pun arti mimpi kita, tidak diragukan lagi bahwa mimpi itu akan terus menarik perhatian umat manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *